SSI dalam HTML

Selasa, 26 Juni 2012

Server Side Include (SSI) merupakan sebuah metode untuk memasukkan konten dari sebuah file ke file lainnya. Misalnya saja anda memiliki file bernama navigation.ssi berisi kode HTML untuk navigasi anda. Kemudian anda bisa menambahkan beberapa kode ke halaman anda untuk menunjukkan dimana inlude file ini berada. Saat server tempat website anda dimintai halaman yang berisi SSI, server pertama-tama akan mem-parse halaman ini, menemukan file yang diperlukan untuk melengkapi halaman, kemudian menyusunnya bersama-sama untuk membentuk sebuah halaman website.
Jika nanti anda ingin mengupdate halaman navigasi tersebut, yang perlu anda lakukan adalah mengubah file navigation.ssi kemudian semua file yang telah dimasukkan akan mendapatkan update perubahannya. Selain kemudahan dalam halaman pengaturan kode, SSI juga membuat source code dari halaman anda lebih readable, karena elemen utama diringkas menjadi beberapa file.

Pengaturan

Sebelum  anda bisa menggunakan Server Side Includes, server anda perlu dikonfigurasi agar mendukung fitur ini. Jika anda menggunakan hosting berbayar, coba anda lihat di halaman fitur apakah SSI sudah termasuk fitur yang terdapat pada plan hosting mereka. Hampir semua server biasanya bisa melakukan SSI, hanya saja proses konfigurasinya yang berbeda-beda. Jika web hosting anda tidak mendukung SSI, anda bisa beralih ke web hosting lain yang mendukung SSI.
Semua file yang ingin anda parse harus memiliki ekstensi .shtml. Kebanyakan server Apache sudah dikonfigurasi untuk mendukug file seperti ini. Jika sebuah server melihat ada file yang memiliki ekstensi .shtml, maka file tersebut akan diperlakukan secara khusus oleh server. File berekstensi .shtml tidak harus berisi instruksi di dalamnya, namun pengecekan yang dilakukan server pada file-file jenis ini cukup berdampak pada performa server anda. Oleh sebab itu, sebaiknya anda tidak memakai file berekstensi .shtml jika memang tidak diperlukan.

Mengaktifkan SSI pada direktori

Anda bisa mengaktifkan SSI pada direktori dengan membuat file .htaccess  pada direktori tersebut dengan baris berikut ini:
AddType text/html .shtml
AddHandler server-parsed .shtml
Options Indexes FollowSymLinks Includes
perintah ini juga memungkinkan anda untuk mengaktifkan SSI pada website secara keseluruhan jika anda meletakkan file .htaccess tersebut pada direktori utama (root directory). Ini bisa anda lakukan jika server anda mendukung SSI namun tidak mengaktifkannya pada file config. Bagi pengguna Windows, anda mungkin akan kesulitan untuk menambahkan file yang dimulai dengan tanda titik. Untuk mengatasi masalah ini, anda bisa mengupload file tersebut dengan sebuah nama kemudian menggantinya pada server.
Anda bisa membuat semua file .html anda di-parse oleh server. Ini sangat berguna jika anda menggunakan file HTML statis dan tidak ingin mengubah link menuju file-file tersebut. Hanya saja anda perlu perhatikan bahwa pengaturan ini bisa sangat membebani kerja server anda.

Mengaktifkan index

Jika anda memanggil sebuah URL yang berakhiran dengan nama direktori, server biasanya akan mengirimkan file index.html yang ditemukan pada direktori. Bahkan beberapa web hosting yang mendukung SSI tidak menambahkan index.shtml sebagai file utama pada sebuah direktori. Anda bisa mengubahnya sendiri melalui file .htaccess  pada root directory. Cukup tambahkan baris berikut ini:
DirectoryIndex index.shtml index.htm
Instruksi tersebut akan memberitahu server untuk mencari file bernama index.shtml saat ada permintaan. Jika file tersebut tidak ditemukan, maka server akan memberikan file index.html.

Memasukkan file dengan #include

Walaupun ada beberapa instruksi yang bisa dipakai untuk mem-parse file, include merupakan salah satu yang paling efektif. Untuk memasukkan sebuah file ke dalam file .shtml lainnya, silakan anda masukkan baris seperti ini:
<!–#include virtual=”/includes/navigation.ssi” –>
perintah ini akan mengabaikan kode jika SSI tidak diaktifkan pada server. Cara kerjanya cukup sederhana, instruksi include memiliki penjelasan virtual, dimana file tersebut dimasukkan.  Jika SSI diaktifkan, instruksi ini akan digantikan oleh konten file yang telah dimasukkan. Jika anda membuat kesalahan pada syntax SSI atau meminta file yang tidak ada, sebuah pesan akan dimasukkan ke dalam error log seperti berikut ini:
[an error occurred while processing this directive]
File yang anda masukkan bisa berupa teks atau teks dengan kode HTML. Jika file tersebut diletakkan pada halaman utama, browser bisa memperlakukannya seperti sebuah file tunggal. Membuat file include dengan ektensi .ssi dan meletakkannya pada direktori /include/ akan mempermudah anda dalam menemukannya nanti.

Sumber:
http://hostingunlimitedterbaik.com/2012/06/13/#ixzz1yt0XOPcy

Melindungi System Secara Keseluruhan

1. Perancangan Situs yang Aman Berkaitan Dengan Kode-kode HTML

Dengan kenyataan bahwa bagian terbesar dari situs kita yang terdiri dari dokumen-dokumen HTML, bukan hal yang mengherankan jika banyak serangan para hacker dilakukan pada kode-kode HTML ini. Berkas-berkas HTML yang digunakan untuk menciptakan halaman-halaman Web dapat digunakan oleh para hecker dalam membobol system kita, karena berkas-berkas HTML pada umumnya mengandung informasi tentang system kita, misalnya layanan-layanan pada situs kita.

Cross-site scripting (XSS) adalah tipe dari kerentanan keamanan komputer yang ditemukan dalam aplikasi web. XSS memungkinan peretas menyuntikkan script ke dalam script yang sudah tersedia. ( salah satu nya adalah metode Injection

Bug untuk "Non-persistent XSS" adalah kerentanan yang memungkinkan situs berbahaya untuk menyerang pengguna saat mereka melakukan login akun.


Sedangkan "Persistent XSS" adalah kerentanan yang lebih kuat yang dapat menghancurkan
script karena data yang diberikan oleh penyerang telah disimpan ke dalam server.



2.   Informasi dalam Kode HTML


Kode-kode HTML biasanya memberikan banyak informasi tentang segala hal, misalnya server Web apa yang digunakan dalam suatu situs Web, alamat-alamat IP, struktur direktori,alamat surat elektronik, nama domain, dan sebagainya.

Contoh Kode Warna /Nama-nama warna HTML

Nomor VGA          Nama VGA     Heksadesimal       Nama HTML

0                             black            #000000         black

1                             dark blue     #000080          navy

2                             dark green   #008000          green

3                              cyan            #008080          teal

4                              dark red      #800000          maroon

5                              magenta      #800080         purple

6                              brown          #808000         olive

7                               light gray     #C0C0C0        silver

8                               dark gray     #808080        gray

9                               light blue     #0000FF        blue

10                           light green   #00FF00        lime

11                            light cyan     #00FFFF       aqua

12                            light red       #FF0000       red

13                    light magenta       #FF00FF     fuchsia

14                    yellow                   #FFFF00     yellow

15                     intensive white     #FFFFFF     white

                            

                             

Hyperlink internal dan eksternal juga dapat dipelajari oleh para hecker untuk mendapatkan informasi-informasi tentang wilayah-wilayah aplikasi dan dengan demikian bias mengidentifikasi wilayah-wilayah yang  bisa diserang. Pada kode HTML, hyperlink ditandai dengan tag <A HREF=link> … </A>.  hyperlink bisa menghubungkan halaman yang bersangkutan dengan sumber-sumber data pada situs web yang sama atau dengan sumber-sumber Web eksternal. Selain dalam kode dibagian tubuh HTML, hyperlink juga dapat ditemukan dalam tag <FORM>.  Tag <FORM ACTION= link> merupakan dokumen-dokumen yang dipanggil ketika para pengguna mengklik tombol SUBMIT . Dengan kata lain, cara termudah untuk mencari hyperlink adalah dengan melihat keberadaan tag-tag HREF atau FORM. Sangat sering juga halaman-halaman HTML berisi hyperlink ke alamat-alamat surat elektronik (e-mail) tertentu. Tag < A HREF=mailto:address@server> dipakai untuk menentukan suatu hyperlink ke alamat-alamat surat elektronik tertentu. Saat ini, surat-surat elektronik dengan jumlah yang sangat besar dapat digunakan untuk menyerang situs Web kita, sebab dengan mengirimkan surat elektronik dengan jumlah yang besar  secara serentak, otomatis akan menurunkan bandwith yang dimiliki situs Web kita, sehingga akibatnya system kita akan berjalan sangat lambat jika dilihat dari komputer-komputer pengunjung.

Field-field tersembunyi dapat kita lihat dalam kode HTML dengan tag <INPUT TYPE=HIDDEN NAME=name…> dan sering digunakan oleh para pengembang situs Web untuk melewatkan informasi maju dan mundur antarform dan program-program back-end yang memproses form.




Perbandingan Apache Web Server dan IIS



Sebelum mengetahuin perbandingan antara Web Server Apache dan IIS alangkah lebih baik kita mengetahuin apa saja yang menjadi perbedaan dari kedua web server diatas :
IIS :
- Buatan Microsoft
- Gampang digunakan
- Keamanan kurang terjamin
- Banyak Bug
- Hanya bisa digunakan di Windows
- Tidak gratis (Musti beli Windowsnya) dan tidak bisa mengupdate ke versi yang lebih baru

Apache :
- Open Source
- Jauh Lebih susah digunakan
- Keamanan lebih susah ditembus hacker
- Lebih sedikit Bug, dan cepat ditambal bugnya
- Paling banyak digunakan di dunia
- Lebih memiliki banyak fungsi (add on)
- Bisa dipakai di Windows, Linux
- Gratis dan bisa selalu diupdate


PERBANDINGANNYA

IIS:
- Sofware tidak free ( Harus membeli dari Microsoft )
- Terdapat banyak Bug
- Pengembangan Produk terbatas ( hanya dilakukan Microsoft )
- Hanya bisa digunakan di OS Windows
- Pengguna terbatas di windows
- Tidak bisa ditingkatkan Versinya,jika ingin meningkatkan versi harus membeli lagi 
- Tidak selalu bisa di setiap OS Windows dari Microsoft

Apache :
- software tidak perlu di beli (Opensource)
- Pengembangan produk cepat karena sifat software OpenScource
- Tidak terbatas pengunaannya pada OS Windows
- Lebih sedikit bug dan cepat patching bugnya
- Penguna software lebih banyak di banding IIS
- Selalu Update

dan pemenang dari perbandingan kali ini adalah Anda yang menentukan nya  (-.-")----->>(^o^)

" Pilihan yang bijak adalah sesuai dengan kebutuhan (~'.')---X--(^.^ ~) "

Menonaktifkan Port , Layanan ,serta komponen yang tidak diperlukan



Port Dalam protokol jaringan TCP/IP dapat diartikan sebagai mekanisme yang mengizinkan sebuah komputer untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya dan program di dalam jaringan( Wikipedia ). Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Sehingga, port juga mengidentifikasikan sebuah proses tertentu di mana sebuah server dapat memberikan sebuah layanan kepada klien atau bagaimana sebuah klien dapat mengakses sebuah layanan yang ada dalam server. Port dapat dikenali dengan angka 16-bit (dua byte) yang disebut dengan Port Number dan diklasifikasikan dengan jenis protokol transport apa yang digunakan, ke dalam Port TCP dan Port UDP.  maksimum jumlah port untuk setiap protokol transport yang digunakan adalah 65536 buah.

mengaktifkannya dengan menggunakan Tambah/Hapus Program.
Untuk menentukan jika Anda memiliki dukungan untuk RPC melalui HTTP diaktifkan pada server yang menjalankan Windows Server 2003, ikuti langkah berikut:
1.       Buka Panel kontrol, klik add/remove Program
2.       Klik Menambahkan/menghapus komponen Windows
          Ini akan memulai Wizard Komponen Windows
3.       Klik Layanan jaringan, lalu klik Rincian.

Jika RPC atas HTTP Proxy kotak centang adalah dipilih, RPC atas dukungan HTTP diaktifkan pada server. DCOM adalah protokol yang dapat digunakan di atas protokol RPC oleh klien / server aplikasi. Secara default, server yang menjalankan Windows Server yang dikonfigurasi untuk dukungan RPC melalui HTTP juga akan menerima permintaan DCOM menggunakan protokol ini. Ini Permintaan DCOM kemudian dikirim ke pelabuhan di server yang menerapkan RPC atas HTTP
(TCP port 593).
Ada pun komponen yang menjadi opsi untuk dimatikan :
 1. Untuk menonaktifkan sendiri komponen IPv6 tertentu, ikuti langkah-langkah ini ( khusu untuk penguna yang masih menggunakan IPv4 dan belum beralih ke IPv6
  1. Klik Mulai
, ketik regedit di kotak Mulai Pencarian, kemudian klik regedit.exe dalam daftar Program.
  1. Di kotak dialog Kontrol Akun Pengguna, klik Lanjutkan.
  2. Dalam Penyunting Registri, temukan kemudian klik subkunci registri berikut:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Tcpip6\Parameters\
  1. Klik dua kali DisabledComponents untuk mengubah entri DisabledComponents.

    Catatan Jika entri DisabledComponents tidak tersedia, Anda harus membuatnya. Untuk melakukannya, ikuti langkah-langkah berikut:
    1. Pada menu Edit, arahkan ke Baru, kemudian klik DWORD (32-bit) Value.
    2. Ketik DisabledComponents, kemudian tekan ENTER.
    3. Klik dua kali DisabledComponents.
  1. Ketikkan salah satu nilai berikut untuk mengonfigurasikan protokol IPv6, kemudian klik OK:
 .        Ketik 0 untuk mengaktifkan semua komponen IPv6.

Catatan Nilai "0" adalah setelan bawaan.
    1. Ketik 0xffffffff untuk menonaktifkan semua komponen IPv6, kecuali antarmuka loopback IPv6. Nilai ini juga mengonfigurasikan Windows Vista untuk menggunakan Protokol Internet versi 4 (IPv4) alih-alih IPv6 dalam kebijakan awalan.
    2. Ketik 0x20 untuk menggunakan IPv4 alih-alih IPv6 dalam kebijakan awalan.
    3. Ketik 0x10 untuk menonaktifkan antarmuka IPv6.
    4. Ketik 0x01 untuk menonaktifkan semua antarmuka tunnerl IPv6.
    5. Ketik 0x11 untuk menonaktifkan semua antarmuka IPv6 kecuali antarmuka loopback IPv6.
Catatan
  • Menggunakan nilai selain 0x0 atau 0x20 akan menyebabkan layanan Routing dan Remote Access gagal setelah perubahan ini diterapkan.
  • Anda harus menghidupkan ulang komputer untuk menerapkan perubahan ini.

2 . Mengaktifkan USB Port (Flash Disk Port) , Untuk mengedit fitur ini, anda harus login ke komputer anda sebagai administrator. ( Agar pengguna yang tidak berkepentingan tidak dapat menggunakan USB secara leluasa,hal ini dikawatirkan akan memperbesar pengcopyan data illegal dan penyebaran virus )
Langkah-langkahnya sebagai berikut.
•  Pertama-tama klik pada tombol Start untuk membuka "Run" dan ketik "regedit" kemudian klik tombol Ok untuk membuka Registry Editor.
•  Lalu cari lokasi path USBSTOR :
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\USBSTOR  Di sini pilih
"USBSTOR" folder dan di sisi kanan registry editor panel, temukan value "Start".
•  Double klik pada "Start" dan kemudian isikan nilai 4 di kotak "Value data".
          •  Tutup Registry Editor dan Restart komputer anda.
•  Suatu ketika jika anda ingin mengembalikan setting tadi ke pengaturan default , buka lagi Registry Editor kembali ( seperti langkah-langah diatas) dan set nilainya menjadi 3.

3. Menonaktifkan semua fitur Autorun pada Windows Server 2003, Windows XP Professional, dan Windows 2000  ( memperkecil kemungkinan penyebaran virus )
1. Klik start, klik Jalankan, ketik gpedit.msc pada kotak buka, kemudian klik OK.
2. Di bawah Konfigurasi Komputer, rentangkan Template Administratif, kemudian klik Sistem.
3. Pengaturan Pada panel, klik kanan Matikan Autoplay, kemudian klik Properties.
4. Klik Enabled, kemudian pilih All drive pada kotak Matikan Autoplay untuk menonaktifkan Autorun pada semua drive.
5. Klik OK untuk menutup kotak Matikan Autoplay Properties dialog.
6. Restart komputer.
4. untuk meringankan beban komputer kita, kita perlu mematikan service service yang tidak berguna tersebut. Berikut langkah langkahnya :
  1. Klik menu Start >> Run lalu isikan msconfig kemudian klik OK.
  2. Maka akan keluar jendela "System Configuration Utility", kemudian klik tab service.
  3. Langkah berikutnya adalah pilih service yang akan dimatikan dengan cara menghilangkan tanda check ( ) pada checkbox.

  1. Selanjutnya adalah masuk ke jendela setting service. Caranya adalah klik Start >> Control Panel >> Administrative Tools. Kemudian klik Services. 
  2. Langkah berikutnya adalah matikan service yang dirasa tidak perlu caranya adalah dengan klik kanan service yang ingin dimatikan lalu pilih Stop.

Namun kalau kita memilih stop begitu saja, service tersebut akan dimatikan saat itu juga namun saat komputer di restart atau dihidupkan kembali maka service tersebut akan aktif kembali.

Untuk menonaktifkan service tersebut seterusnya, setelah memilih stop tadi, klik dua kali pada service yang dimatikan tadi maka akan keluar jendela properties dari servis tersebut. Selanjutnya adalah pilih "Disabled" pada "Startup type:" di bagian tab General.
Dengan mengurangi service yang tidak perlu, berarti kita telah mengurang beban beban yang membuat komputer kita berjalan dengan lambat sehingga komputer kita dapat berjalan lebih cepat.

Berikut adalah pilihan service service yang dapat dimatikan juga sebagai pertimbangan untuk langkah nomer 3 dan 5 diatas.
1. Warning Service alerter
Service ini berfungsi untuk menyampaikan peringatan dari administrator. Jika kita sendiri merupakan administrator atau kita sendiri merasa tidak perlu menerima peringatan ini dari administrator, sebaiknya kita matikan saja service ini.

2. Computer Browser
Service ini berfungsi untuk menjaga dan mengelola daftar komputer yang terdapat dalam suatu network atau jaringan. Jika komputer kita tidak terhubung dalam suatu jaringan atau berdiri sendiri, sebaiknya service ini juga dimatikan saja.

3. Indexing service
Service ini bertugas dalam membuat index dari dokumen dokumen yang kita miliki. Jika anda jarang melakukan pencarian melalui fitur search, sebaiknya matikan saja service ini.

4. Storage space folder
Service ini memungkinkan kita untuk melakukan pertukaran data antar PC dalam sebuah jaringan, Jika komputer kita berdiri sendiri atau tidak terhubung dengan jaringan, service yang satu ini tidak ada gunanya, sebaiknya matikan saja.

5. Error reporting service
Layanan ini hanya berfungsi dalam sebuah jaringan, tugasnya untuk menyampaikan laporan kesalahan dan error dari event protokol jaringan.

6. Server
Jika kita berada dalam satu jaringan, layanan server ini sangat dibutuhkan agar kita dapat berbagi file dan printer. Tetapi jika kita tidak terkoneksi dengan jaringan, sebaiknya service ini dimatikan saja.

7. TCP/IP netbios Helper
Service ini hanya berguna dalam sebuah jaringan, matikan saja jika komputer kita tidak terhubung dalam suatu jaringan.

8. System event notification
Service ini berfungsi untuk mengirimkan berita berupa sebuah jendela pop up dalam sebuah jaringan. Biasanya jaringan ini banyak digunakan oleh perusahaan perusahaan periklanan untuk mengirimkan iklannya lewat internet. Jadi jika kita tidak membutuhkan service ini sebaiknya matikan saja.

9. Neet meeting remote desktop sharing
Service ini memungkinkan kita dalam mengendalikan komputer lain dalam suatu jaringan baik jaringan lokal ataupun internet. Matikan saja service ini jika komputer kita berdiri sendiri (tidak terkoneksi oleh jaringan.)

10. IPSEC service
Servis ini kita butuhkan jika kita ingin membuat sebuah koneksi terenkripsi dengan sebuah server. Jika tidak berada dalam suatu jaringan baik lokal maupun internet, service ini tidak ada gunanya, sebaiknya matikan saja.

11. Remote registry
Layanan ini memungkinkan kita untuk mengakses registry komputer lain dalam satu jaringan. Jika kita adalah administrator dalam sebuah jaringan maka service ini kita butuhkan untuk mengelola komputer client kita khususnya yang menyangkut masalah registry. Matikan service ini jika komputer kita tidak terhubung dengan suatu jaringan.

12. TELNET
Saat ini layanan telnet sudah jarang digunakan, layanan ini berfungsi untuk mengakses PC lain melalui protokol TELNET. Matikan saja service ini jika kita tidak berada dalam suatu jaringan.

13. Upload manager
Service ini berfungsi untuk memanage file yang akan di upload, Hanya berfungsi dalam sebuah jaringan, matikan saja jika tidak diperlukan.

14. Windows time
Service ini berfungsi untuk meng-sinkronisasikan system waktu atau jam yang terdapat dalam jaringan. Hanya berguna bagi komputer yang terkoneksi oleh suatu system jaringan.

15. Portable media serial number service
Berfungsi untuk memeriksa nomer seri media yang terkoneksi dengan komputer kita. Misal kita mempunyai USB Flashdisk yang kita koneksikan ke PC maka service ini akan memeriksa nomer seri USB Flashdisk tersebut. Service ini tidak banyak berguna, sebaiknya matikan saja.

16. Wireless zero configuration
Service ini berguna untuk mengatur secara otomatis konfigurasi W-LAN adaptor. Jika kita tidak menggunakan W-LAN, service ini tidak kita butuhkan.

17. Distributed Link Tracking Client
Service ini digunakan untuk memonitor hubungan antar NTFS file di dalam komputer sendiri atau jaringan network dengan nama domain. Fungsi service ini hanya dibutuhkan bila seseorang membutuhkan link ke computer lain pada sebuah file.

18. Help and Support
Mendapatkan file support dengan menekan F1 untuk mengaktifkan.

Apakah kita cukup sering melakukan dan membaca file help dari Windows? Matikan saja fitur ini.

19. Net Logon
Service ini untuk mensupport pass-through authentication login akun untuk komputer dalam sebuah domain. Bila kita terhubung dengan network dan sebuah domain, fitur ini diperlukan. Tetapi bila kita hanya mengunakan komputer sendiri saja dan tidak memiliki domain. service ini dapat dimatikan.

20. Network Location Awareness (NLA)
Service ini digunakan untuk mencatat dan menyimpan daftar konfigurasi network serta informasi lokasi. Fungsi ini tidak membantu, dan dapat dimatikan.

21. Network Provisioning Service
Mengatur file konfigurasi XML pada domain dasar untuk jaringan provisioning otomatis. Tidak dibutuhkan untuk komputer rumah dan komputer dengan jaringan sistem sederhana. Fitur dapat dimatikan.

22. Performance Logs and Alerts
Service ini untuk mencatat performa komputer dan kegiatan lain yang dicatat pada sebuah file (Log file). Kita tidak perlu pusing dengan laporan performa sistem Windows kita, matikan karena tidak banyak berguna untuk komputer standalone / berdiri sendiri tanpa jaringan.

23. QoS RSVP
Menyediakan pengiriman sinyal jaringan dan kontrol pada lalu lintas lokal. Fungsi dengan konsep memberikan bandwidth lebih besar bagi kebutuhan aplikasi. Nyatanya fungsi ini tidak terlalu berdampak. Pilihan dapat dimatikan atau tetap digunakan.

24. Security Center
Service ini berfungsi untuk memonitor setingan dan konfigurasi dari system security. Menampilkan Pop Up ketika firewall mengalami down, anti virus telah out of date atau ketika sistem Windows update sengaja kita dimatikan. Bila kita jarang memonitor ke 3 fungsi tersebut, fitur ini dapat dimatikan. Karena fungsi Security center hanya memonitor dan bukannya mencegah maka lebih baik kita mengawasi langsung dari program pengaman yang kita pakai.

25. Themes
Service ini berfungsi untuk menampilkan tema pada komputer kita. Pada versi windows seperti windows Vista dan 7, untuk menampilkan tema banyak memakan RAM. Bila komputer kita hanya memiliki kapasitas RAM yang tidak terlalu besar dan kita tidak mempermasalahkan menggunakan tampilan tema klasik, maka sebaiknya service ini dimatikan saja karena akan banyak mengurangi beban komputer kita.

Itulah sebagian servis yang dapat di non aktifkan sehinga pemakaian memori RAM dapat dihemat, dengan begitu komputer kita akan terasa lebih cepat karena banyak RAM yang tersedia. Tapi ingat, jangan sembarangan mematikan servis secara permanen, untuk penjelasan fungsi dan kegunaan masing masing service, telah banyak blog yang membahasnya.
.
Sumber :
Wikidepdia.com
pemikiran saya ^o^